Memperingati hari Remaja Internasional, rabu kemarin (4/9) ada aksi damai belasan remaja yang tergabung dalam Jaringan SIAR (Simpul Indonesia untuk Advokasi Remaja) di titik nol kilometre Malioboro. Selain menyuarakan pentingnya peran Negara untuk melindungi hak-hak para remaja, satu isu penting yang menjadi konsern mereka masih terkait dengan maraknya wacana untuk menguji keperawanan para siswi setingkat SMA di sumatera sana. Dari titik pandang yang mereka sampaikan, mereka merasa bahwa para remaja masih menjadi korban dari stigma dan diskriminasi yang dilakukan oleh lingkungan sekitar, termasuk dalam isu keperawanan. Mereka merasa, bahwa ide untuk menguji keperawanan itu bukan dari niat untuk menekan laju seks bebas di kalangan remaja, tetapi karena masyarakat masih menganggap remaja sebagai sumber dari kerusakan moral. Dengan kata lain, remaja sudah sering kita tuduh sebagai titik mula kebobrokan moral yang memprihatinkan seperti seks bebas, tawuran antar sekolah, ge...