Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Deram Senja

Deram Senja Deram senja ini mendorongku lena dari sepi sunyi lorong matahari liang-liung makna meliuki padang jiwa dan satire yang kita buat sore ini semakin pahit untuk kita rasa lelap gelap tidurkan mata tapi tidak detak jantungmu yang senantiasa resah berisi mimpi dan luka ; deram senjaku menderu ragu Megatruh O, Indonesiaku dengarlah rindu ini merimba mencari jejak-jejak fana yang kabur diterpa sendu angin selatan kering tanpa rupa garing tanpa rasa dimana mesti kutorehkan? segala harap dan igauan tidurku mengharap kebaikan zaman segera memihak kita menjaya dan  O, Indonesiaku O, Indonesiaku Padang Mantra masih kupeluk erat-erat sebungkus mimpi yang kubeli tadi pagi di gegap riuh boulevard kata sumpah mati terasa mulutku menjadi gagap terasa lidahku menjadi pengap terasa kerongkonganku menjadi cekat tiba-tiba selaksa mantra mengalir lancar mengiris penuh warna meluncuri palung-palu

Muhammad Birth's Commemoration (Maulid Nabi)

According to Islamic calendar, this month is called Rabi’ul awwal in Arabic, or Mulud in Javanese. For many Islamic Indonesian people, we, in this month, always do what we called Muludan in Javanese people. Yeah, this month, especially at 12 th date, it is the day when our prophet, Muhammad SAW (Shallalloh ‘alaihi wasallam). For us, it has been our annual event every year.  Why is the commemoration of Maulid Nabi (The Prophet’s birth) important for us? Why do we need to commemorate it? My answer is; Yes, it is important! Yes, We need it! It is not because Muhammad is our prophet. It is not because Muhammad is a messenger who teaches us Islam. Here is my answer.