Langsung ke konten utama

AGSF 2013

AGSF 2013 1
Hari ini, pesta kita telah usai
Karpet perpisahan sudah kita gelar lebar-lebar

Sejenak, kunikmati senyum tawa kalian
Sejenak, kuhayati canda duka kita

Hari-hari kemarin, adalah cahaya
Hari-hari depan adalah rencana

Janjiku untukmu, kawan
Kita akan kembali bersua
Menjadi bintang yang mengangkasa
Di langit peradaban ilmu

AGSF 2013 2
16 Mei menjadi awal mula
Menjalani laku hidup bersama-sama
Dari semenanjung Korea ke Dataran India
Dari Chulalongkorn menuju Jogjakarta
Dari Jepang sampai Cambodia

Kita menghitung hari
Dengan latihan, buku dan tulisan
Dengan gerutuan supir bus BTC
Dan pandang curiga petugas keamanan MRT

Dipandu dua malaikat
Bermata biru dan cantik luar dalam keduanya

Kebosanan juga sesekali menyapa, maka
Johor Bahru, Langkawi, Indonesia dan Thailand menjadi jelajah kita
Atau seantero Museum, cafe dan taman-taman publik
Dan Masjid, Gereja, Kuil serta Pagoda
Merenungi kedirian kita

31 Juli adalah akhir dari semua
Meski perpisahan sudah kita gelar awal mula

Tidak dengan tangis
Tidak dengan murka
Tapi dengan tawa
Tapi dengan mimpi dan asa

Lihat, kita akan kembali berjumpa nanti
Memunguti kembali memori kita disini
Untuk dikenang, untuk diceritakan

AGSF 2013 3
Masing-masing kita
Adalah cermin bagi sesiapun jua
Jangan kuatir
Bila cerminku nampak retak di mata kalian
Itulah simbol kemanusiaan yang kupunya

Kita takkan pernah sempurna, bukan?

Debat kita bukan salah benar
Debat kita bukan kawan lawan
Debat kita adalah keniscayaan
Untuk memahami dan dipahami lebih dalam

AGSF 2013 4
Kesempatan dan Pengalaman
Dua kata yang kita cari disini
Membangun kredibilitas dan jaringan
Untuk menopang tujuan masa depan

Tapi lebih daripada itu
Kita mengenali pribadi seseorang
Dengan hormat dan kekaguman
Belajar menghargai dari para akademia
Belajar kesabaran dari para pencela

Kita, menemukan mutiara disini
Kita, mengantongi itu semua

Singapura
Mendungmu mengakrabi gelisahku
Cerahmu menenangkan kalbu
Pagimu memberiku keheningan
Siangmu memberiku kesempatan
Soremu memberiku peristirahatan
Malammu memberikanku kesendirian

Singapura
Negeri ke-aku-an yang mengudara
Tetapi juga respect pada aturan bersama

Singapura
Negeri kecil penuh denda
Tetapi juga penuh rapi dan terlihat sempurna

Singapura
Negeri taman dibawah jalan beton raksasa
Negeri mewah tanpa prasangka
Negeri Bentley untuk Taksi belaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

September

September Kulipat mimpi Kukantongi mantra Lihat, tak ada lagi duka Lihat, rindu kita melanglang buana Ini September Saat kita segera berangkat Memula masa singkat, meski Menyimpan geletar gelap Dan sendu tasbih para malaikat Melukis gemerlap esok Merajut dunia Melibas prahara Tak usah bersedih Sedang kesedihan pun mulai bosan Jadi teman kecil kita Mari sulut semangat Biar berkilat semua karat Dan benderang semua pekat Untuk Bunga Kutulis puisi untukmu Agar terketuk segala pintu Dan terbuka segala rahasia Kita benar-benar berbeda Meski Waktu selalu saja cemburu Dengan diam yang kita bicarakan Dengan cerita yang kita bisukan Untuk Bunga Engkaulah penanda baru Pada setiap jejak yang kubuat Untuk memintal ruang waktu Meski jauh menjadi karib Meski koma menjelma titik Demi Waktu Demi Waktu Manusia selalu berada dalam kerugian Demi Waktu Manusia tempat segala kesalahan Demi Waktu Manusia-lah kekasi...

Response Paper to Identity and the Politics of Scholarship in the Academic Study of Religion: Introduction (Academic Study of Religion )

Identity and the politics of scholarship explain the correlation between science and study of religion according to identity’s perspective. This correlation arises among the scholars of religion by facing at least two conditions: the first is facing the universal value of scientific knowledge; the second is facing the problem within their identity itself. The first correlation is facing universal value of scientific knowledge. Scientific knowledge as an official truth is based on the value of enlightenment, Reason. Reason is the essence of human being as universal value which exists within human life. The universal claim then bore the claim truth which only can be reached by scientific knowledge. The scientific knowledge has critics because its methodology excludes other form or aspect within its object of research. The historicity of every object of research is one of the earliest perspectives which criticize the universal value of scientific knowledge claims such as ahistoric and...

Malaysia, the second

Mendarat di KLIA (Kuala Lumpur International Airport), segera saja mata kami semua disambut dengan jejeran pesawat Malaysia Airlines (MAS) dan Airasia, dua pesawat kebanggaan orang Malaysia. Sebelumnya, ketika bersiap-siap mendarat, hanya sawit dan sawit yang menjadi pandangan kami. Memang, Malaysia sedang bergiat memacu penanaman sawit, agar bisa menyaingi Indonesia, sang pemimpin nomer satu produksi sawit sedunia. Menjejakkan kaki di KLIA ini, adalah kesempatan keduaku menjejak negeri jiran ini. Mei atau Juni kemarin, aku sudah sempat masuk ke negara ini, meski hanya di Johor Bahru, negara bagian yang berbatasan langsung dengan Singapura. Artinya, Pasporku pun sudah dua kali di stempel oleh negara serumpun kita ini, hehe. Seperti sudah pernah kutulis, bandara internasional adalah wajah pertama yang akan menyambut anda di suatu negara. Ia bisa jadi cerminan baik dan buruknya pelayanan di sebuah negara. Pada kondisi ini, Indonesia mesti mengakui kualitas pelayanan yang lebih b...