Langsung ke konten utama

Sidrot

Ronta Hati
Kosong mengudara
Tembus sekat waktu
Cahaya merembesi ruang
Dan sepi meraja bumi

Tak terkira sudah ronta hati
Menusuk janji terucap

Mungkin sudah jalannya
Jikalau isyarat tlah mampu
Menutupi leluka
Biar Waktu sembuhkan ia

Mimpi belumlah purna
Mirip awan berarak
Merindu senja langit
Agar mau mengantarnya
Ke peraduan malam

Hujan merinai
Membuka bendungan awan
Tetesnya menjadi awal
Untuk keajaiban yang kan datang

Tak perlu risau
Biarkan warna langit
Selalu biru
Sebab matahari
Senantiasa hadir
Menyanjung musim semi

Kidung Filsuf
Socrates mengajar gelisah
Plato menggubah ide
Aristotel membelah materi

Averroes menobatkan wali
Ghazali menghidukan ilmu
Nawawi menyebar fikih

Ini aku
Beku sendiri
Lantunkan kidungku
Yang tak tentu
Juga jemu tak mampu
Mendengar mereka
Mengikuti mereka
Mendukung mereka

Sidrot
Muhammad membelah langit
Melihat masa depan
Dengan mata batin
Memilih kebaikan
Memohonkan keringanan
Burak mengantar
Jibril mengitar

Muhammad tak sendiri
Menghadap Ilahi
Di sidrot yang suci








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malaysia, the second

Mendarat di KLIA (Kuala Lumpur International Airport), segera saja mata kami semua disambut dengan jejeran pesawat Malaysia Airlines (MAS) dan Airasia, dua pesawat kebanggaan orang Malaysia. Sebelumnya, ketika bersiap-siap mendarat, hanya sawit dan sawit yang menjadi pandangan kami. Memang, Malaysia sedang bergiat memacu penanaman sawit, agar bisa menyaingi Indonesia, sang pemimpin nomer satu produksi sawit sedunia. Menjejakkan kaki di KLIA ini, adalah kesempatan keduaku menjejak negeri jiran ini. Mei atau Juni kemarin, aku sudah sempat masuk ke negara ini, meski hanya di Johor Bahru, negara bagian yang berbatasan langsung dengan Singapura. Artinya, Pasporku pun sudah dua kali di stempel oleh negara serumpun kita ini, hehe. Seperti sudah pernah kutulis, bandara internasional adalah wajah pertama yang akan menyambut anda di suatu negara. Ia bisa jadi cerminan baik dan buruknya pelayanan di sebuah negara. Pada kondisi ini, Indonesia mesti mengakui kualitas pelayanan yang lebih b

Motivasi: Alert!

www.pulsk.com Aku baru menyadari, tipeku adalah pengajar yang suka memotivasi mereka yang diajar. Setiap pagi saat menemani para santri belajar bahasa inggris, aku tidak pernah lupa untuk menyemangati. Aku membantu mendorong dan memberikan pandangan yang sekiranya membuat mereka bersemangat untuk mempelajari bahasa Inggris. Dengan begitu, mereka akan bisa sukses dalam belajar, menurutku pastinya. Terlepas dari kelebihannya, peran seperti ini menurutku menyimpan beberapa masalah yang mesti diwaspadai. Pertama, motivasi adalah soal ujaran, sementara yang paling penting dalam hidup adalah tindakan. Motivasi tanpa tindakan adalah omong kosong. Nihil. Sementara, hidup tanpa tindakan yang baik dan berguna adalah bencana. Kita, sebagai manusia, cenderung sering tidak waspada dan lambat untuk belajar dari pengalaman di masa lampau. Contohnya, kita menyadari betapa pencemaran alam adalah hasil dari perbuatan kita yang ceroboh dan serakah men

Sore Hujan

Rintik-rintik melirik Tajamkan sukmaku, melayang Lihat, hujan sore ini menelantarkan sesirat Sedang kidung hidup terus menerka-nerka Apa gerangan terjadi? Masihkah sesuluhmu menjadi harap? Sedang derap waktu senantiasa lesu O, ia masih merintiki sore ini Seolah kesumat lampauan tahun menyerukannya Ya.. Sudah lampauan tahun Bumi tengadah menerjang lara Langit merintih keringkan asa Sore yang hujan Sayap-sayap pepohonan kembali merekah Aduhai, biarkan hijaumu menemani mataku Mengeja hari mengais-ngais rindu Sukma mendesah Hati merendah Telingaku menangkap dendang Kepalaku berputar riang (15 September 2009 pukul 16:13, Menyambut hujan perdana di Jombang)